Di tengah pertumbuhan kinerja Ekspor Indonesia sebesar 2,86% (yoy) pada Mei 2024 terdapat komponen ekspor RI yang mengalami perlambatan. BPS mencatat Ekspor batu bara turun 16,85% (yoy) dan minyak kelapa sawit (crude palm oil) yang anjlok 27,11%.

Ketua Bidang Luar Negeri Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Fadhil Hasan mengatakan terus turunnya ekspor CPO tidak lepas dari dampak naiknya konsumsi dalam negeri meski ada juga dampak penurunan harga CPO global.

Turunnya volume ekspor CPO disebut Fadhil sudah terjadi sejak Februari dan akan terjadi untuk jangka waktu menengah. Sementara Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah mengatakan perlambatan ekspor komoditas ini sudah diperkirakan sejak awal tahun, seiring dengan turunnya harga komoditas ke level pra-pandemi covid-19.

Di sisi lain Piter menyebutkan turunnya harga komoditas juga dipengaruhi harga produk sejenis yang menjadi substitusi. Dimana saat harga CPO mendekati level harga minyak nabati lainnya maka permintaannya akan semakin turun.

Seperti apa penyebab anjloknya kinerja ekspor CPO RI? Selengkapnya simak dialog Bramudya Prabowo dengan Ketua Bidang Luar Negeri Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Fadhil Hasan dan Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Jum’at, 21/06/2024)

Terus ikuti berita ekonomi bisnis dan analisis mendalam hanya di https://www.cnbcindonesia.com/.

CNBC Indonesia terafiliasi dengan CNBC Internasional dan beroperasi di bawah grup Transmedia dan tergabung bersama Trans TV, Trans7, Detikcom, Transvision, CNN Indonesia dan CNN Indonesia.com.

CNBC Indonesia dapat dinikmati melalui tayangan Transvision channel 805 atau streaming melalui aplikasi CNBC Indonesia yang dapat di download di playstore atau iOS.

Follow us on social: Twitter:   / cnbcindonesia  

Facebook Page:   / cnbcindonesia  

Instagram:   / cnbcindonesia  
  / cuap_cuan  

Tiktok: https://bit.ly/38BYtJx

Spotify: https://spoti.fi/2BR7KkT