Channel Ini Berisi Berbagai Kegiatan positif yang dilalui setiap manusia yang hidup didunia dan dibuat ikhlas lillahi ta'ala dengan berharap ridha Alloh semata, serta berharap maju berkelanjutan dengan semangat yang dilandasi Iman dan Taqwa.

RELUNG QALBU-132
Puncak Tertinggi

Surat At-Taubah Ayat 20

ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَهَاجَرُوا۟ وَجَٰهَدُوا۟ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ بِأَمْوَٰلِهِمْ وَأَنفُسِهِمْ أَعْظَمُ دَرَجَةً عِندَ ٱللَّهِ ۚ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْفَآئِزُونَ

Arab-Latin: Allażīna āmanụ wa hājarụ wa jāhadụ fī sabīlillāhi bi`amwālihim wa anfusihim a'ẓamu darajatan 'indallāh, wa ulā`ika humul-fā`izụn

Artinya: Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan.
Q.S At-Taubah [9] : 20

Tadabbur

Kebahagiaan itu diperjuangkan. Kenikmatan itu diupayakan. Kemenangan itu diperebutkan. Berjalan mendaki terus mendaki. Gapai puncak tertinggi. Hidup itu pendakian panjang. Kerumitannya penuh rintangan. Diliputi onak dan duri. Pendakian fi sabilillah (di jalan Allah) penuh resiko dan tantangan. Pendakian itu al-aqabah, jalan panjang mendaki lagi sulit. Berkekok, berbatu, berpasir sangat rumit. Curam, terjal, penuh waspada dan hati-hati. Membutuhkan tenaga prima. Iradah, kehendak yang kuat. Kecerdasan dahsyat. Kemauan dan kekuatan. Kesungguhan dan pengurbanan. Bondo, bahu, pikir, lek perlu sak nyawane pisan. Berkorban dengan harta, tenaga, dan pikiran. Bila perlu dengan nyawa sekalian. Hingga meraih kenikmatan, kemenangan dan kebahagiaan. Meskipun hancur badan, jiwa melayang sebagai syuhada. Pahlawan kebenaran. Syuhada keadilan. Pejuang kejujuran. Mencurahkan pikiran untuk memilih jalan menuju puncak itulah ijtihad. Memeras tenaga, kekuatan dan kemampuan, tanpa mengenal lelah itulah mujahadah. Berjuang menumpas rintangan, halangan, tirani dan kemaksiatan hingga titik darah penghabisan itulah jihad. Puncak pendakian itu indah. Puncak pendakian itu mempesona. Puncak pendakian itu bahagia.

Jiwa Tenang

Surat Yusuf Ayat 53

۞ وَمَآ أُبَرِّئُ نَفْسِىٓ ۚ إِنَّ ٱلنَّفْسَ لَأَمَّارَةٌۢ بِٱلسُّوٓءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّىٓ ۚ إِنَّ رَبِّى غَفُورٌ رَّحِيمٌ

Arab-Latin: Wa mā ubarri`u nafsī, innan-nafsa la`ammāratum bis-sū`i illā mā raḥima rabbī, inna rabbī gafụrur raḥīm

Artinya: Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.
Q.S Yusuf [12] : 53

Tadabbur

An-nafs al-muthmainnah. Jiwa tenang jiwa terkendali. Mampu melawan an-nafs al-ammarah bis-su'. Jiwa yang selalu memerintah kepada keburukan. Nabi Yusuf lama berpuasa. Hidup susah. Dihinakan dikucilkan dipenjarakan. Diteror diasingkan. Mutiara tetap mutiara walau dalam lumpur hitam. Nabi Yusuf lulus ujian. Menduduki jabatan tinggi. Terhormat. Mampu berpuasa. Mampu sabar dan hidup bersahaja. Tahan uji. Tak tergoda rayuan mempesona. Menjauhi hidup hedonis hura-hura. Flexing menjadi budaya masyarakat kelainan jiwa. Pamer kekayaan dan jabatan. Riya' dan sum'ah. Ingin dilihat dan didengar. Dengan puasa nafsu buruk itu terkikis sirna. Nikmati puasa dari hari ke hari hingga terasa betapa dahsyat pengaruhnya. Jiwa tenang hidup damai sederhana.
A2N-SBY//20240910