https://medan.tribunnews.com/2022/03/...

TRIBUN-MEDAN.COM - Rusia ternyata punya strategi lain dalam menghadapi berhentinya operasional ritel Barat di negaranya.

Kini, negara yang dipimpin Vladimir Putin tersebut mulai melirik merek dari negara-negara timur sebagai pengganti.

Hal ini disampaikan Dewan Pusat Perbelanjaan Rusia (RCSC) pada Jumat (25/3/2022) kemarin.

Lembaga ini merupakan sebuah organisasi yang mewakili pengembang dan pemilik pusat perbelanjaan di Rusia.

Pihaknya mengatakan bahwa Rusia mulai melirik China, India, Iran dan Turki untuk menutup kesenjangan, akibat hengkangnya perusahaan ritel Barat.

Hal ini terjadi kala Rusia bergulat menemukan cara untuk mengatasi meluasnya isolasi akibat sanksi negara-negara Barat.

Melansir VOA, Rusia kini tengah bernegosiasi dengan perwakilan empat negara tersebut untuk menemukan alternatif pengganti merek-merek Barat.

"Daftar perusahaan asing yang untuk sementara berhenti beroperasi di Rusia telah dikirimkan kepada mereka sehingga padanan yang sesuai dapat ditemukan," menurut sebuah pernyataan di situs web RCSC. 


"Seiring waktu, ini akan membantu melengkapi atau sepenuhnya mengganti barang dari merek yang sudah tidak berfungsi dengan yang memiliki kualitas dan desain yang serupa," tambahnya.

Seperti diketahui, belasan merek ternama Barat telah hengkang dari Rusia sejak invasi pertama ke Ukraina pada 24 Februari lalu.

Di antaranya adalah McDonald's, Starbucks, Coca-Cola, hingga IKEA.

Sanksi Barat telah menghambat rantai pasokan dan memicu sebagian warga Rusia melakukan pembelian secara berlebihan.

Akibatnya terjadi kekurangan obat-obatan dan bahan makanan pokok seperti gula.

Percepatan inflasi juga semakin mendongkrak harga lebih mahal lagi. 

Baca selengkapnya di www.tribun-medan.com