Kisah || Larangan Memuji Secara Berlebihan
ugethkobain ugethkobain
6.97K subscribers
182 views
14

 Published On May 9, 2024

Pujian itu adalah sesuatu ucapan yang membuat orang yang mendengarnya merasa tersanjung, sehingga dapat juga memberikan motivasi kepada orang yang dipujinya.

Pujian itu penting sekali, guna untuk menunjukan betapa kita benar-benar menyukai apa yang dikatakan, dilakukan, atau dicapai oleh seseorang.

Namun begitu, dalam Islam, ternyata memuji pun ada ketentuan dan syaratnya.

 Pertama, pujian tidak berpotensi menimbulkan dampak negatif kepada orang yang dipuji. Sekiranya pujian akan menimbulkan dampak negatif bagi orang yang dipuji disebabkan timbul rasa riya’ sehingga menghilangkan keikhlasannya dalam berbuat kebaikan, maka pujian seperti ini sebaiknya tidak dilakukan.

Kedua, pujian bersifat faktual. Artinya pujian tidak boleh dilebih-lebihkan sehingga menjadi kebohongan dengan maksud tertentu seperti mengangkat citra orang yang dipuji yang sebenarnya buruk demi membantu meraih ambisinya.

Ketiga, pujian kepada orang yang suka menyombongkan diri atau merasa kagum pada dirinya sendiri yang disebut ujub sebaiknya tidak dilakukan. Alasannya, pujian seperti ini bisa membuatnya semakin sombong ataupun ujub.   

Keempat, pujian akan memotivasi orang yang dipuji menjadi lebih baik, seperti dalam masalah ketakwaan kepada Allah, rasa percaya diri, atau dalam hal prestasi belajar. Teori pendidikan menguatkan bahwa seorang anak akan termotivasi untuk menjadi lebih baik, lebih percaya diri dan berkurang kenakalannya bukan dengan caci-maki tetapi dengan pujian-pujian.  

Salah satu hadits yang diriwayatkan dari Hammam bin al-Harith radhiallahu ‘anhu sebagai berikut:

إذا رأيتم المداحين فاحثوا في وجوههم التراب

Artinya: “Jika Engkau melihat orang yang memuji, maka taburkanlah debu di wajahnya” (HR Muslim No. 3002).


#dakwah
#islam
#kisah
#islamicvideo
#viralvideo

show more

Share/Embed