Amanda Story : Lembah Sukhoi (Gunung Salak) - Tragedi Mengerikan SuperJet 100
Amanda Story Amanda Story
7.82K subscribers
278,178 views
0

 Published On May 16, 2021

[ BACA DESKRIPSI ]

Sudah 9 tahun pasca tragedi jatuhnya pesawat Sukhoi superjet 100 menabrak tebing gunung salak, awalnya adalah sebuah demo penerbangan atau joy flight yang di awaki oleh 37 orang penumpang dan 8 orang kru tersebut berangkat pada tanggal 9 mei 2012 dari bandara halim perdana Kusuma yang berakhir menjadi sebuah tragedi mengerikan Ketika pada pukul 14.21 pesawat kehilangan kontak dengan Menara pengawas, keesokan harinya puing-puing reruntuhan terlihat, Karena bidang yang luas di mana puing-puing pesawat menabrak gunung, penyelamat menyimpulkan bahwa pesawat langsung menabrak sisi berbatu gunung dan bahwa "tidak ada peluang untuk hidup.''
Hasil investigasi KNKT dengan berbagai pihak terhadap jatuhnya pesawat Sukhoi menyimpulkan ada tiga faktor yang berkontribusi terhadap kecelakaan tersebut faktor pertama adalah awak pesawat tidak menyadari kondisi pegunungan di sekitar jalur penerbangan yang dilalui karena beberapa faktor dan berakibat awak pesawat mengabaikan "Terrain Awareness Warning System" (TAWS). Pada pukul 14.26 WIB, pilot minta izin untuk turun ke ketinggian 6.000 kaki serta untuk membuat orbit (lintasan melingkar) ke kanan agar pesawat tidak terlalu tinggi untuk proses pendaratan di Halim, 38 detik sebelum benturan, TAWS memberikan peringatan berupa suara "Terrain Ahead, Pull Up" dan diikuti oleh enam kali "Avoid Terrain". Pilot in Command (PIC) mematikan TAWS tersebut karena berasumsi bahwa peringatan tersebut diakibatkan oleh "database" yang bermasalah.
Faktor Kedua, Jakarta Radar belum mempunyai batas ketinggian minimum pada pesawat yang diberikan vector dan sistem dari Jakarta Radar belum dilengkapi dengan "Minimum Safe Altitude Warning" (MSAW) yang berfungsi untuk daerah Gunung Salak. Faktor ketiga atau terakhir, terjadi pengalihan perhatian terhadap awak pesawat dari percakapan yang berkepanjangan dan tidak terkait dengan penerbangan. "Sehingga menyebabkan pilot yang menerbangkan pesawat tidak dengan segera mengubah arah pesawat ketika orbit dan pesawat keluar dari orbit tanpa disengaja.
Tim Amanda Story bersama Terabas Adventure Bogor mencoba mengenang Kembali dan melihat kondisi keadaannya sekarang, jalur yang di pakai bukanlah jalur tim penyelamatan Ketika terjadi tragedy, perjalanan di mulai menyusuri sungai citiis melewati ngarai dan beberapa air terjun yang luar biasa pemandangannya. Setibanya titik lokasi jatuhnya pesawat atau sekarang di beri nama lembah Sukhoi kita akan 2 aliran sungai cihideng dan sungai cigamea, di himpit puncak salak 3, puncak salak 1, puncak fajar kencana dan puncakan sadel yang diberi nama puncak benteng merah dan benteng hejo..

Terimakasih buat tim dan Terabas Adventure Bogor yang menemaniku dalam perjalanan ini, kalian memang luar biasa.

Amanda Story team:
Amanda Bilqish Tanayaa
https://instagram.com/amandastory_?ig...
Budy Astyawan
https://instagram.com/budy_astyawan?i...
Ridwan Afriandy
https://instagram.com/kamazarove_rdw?...
Tripa Ramadhan
https://instagram.com/ipangramadhan?i...
Derry Wijaya
https://instagram.com/wijaya.derry?ig...
Ivan Robendo
https://instagram.com/topaan58?igshid...
Yogi Pradana Siregar
https://instagram.com/yogipradanasire...

Guide
Terabas Adventure Bogor
https://instagram.com/trabas_adventur...
Hamdani Saputra
https://instagram.com/dannyhawks2?igs...
Muhammad Ryan
https://instagram.com/ituiyonk?igshid...
Herman Tantowi
https://instagram.com/_hermantantowi_...
Muhammad Fajri Alim
https://instagram.com/jrialim?igshid=...

Video Editor:
Red One Film
https://instagram.com/red.onefilm?igs...

show more

Share/Embed