PERJALANAN MENUJU BOROBUDUR
Sir rojul Sir rojul
5.88K subscribers
59 views
1

 Published On Dec 23, 2021

Sejarah Candi Borobudur

Candi Borobudur adalah salah satu tempat yang bersejarah yang memiliki memiliki catatan sejarah yang panjang. Candi Borobudur dibangun pada saat pemerintahan dinasti Syailendra saat diamana banyaknya pengikut ajaran agama Buddha Mahayana. Setelah ini akan kita bahas mengenai sejarah asal usul dibangunnya Candi Borobudur, mulai dari awal mula berdirinya hingga penemuannya kembali dan bagaimana proses pemugaran Candi Borobudur kembali.

Asal Usul Candi Borobudur

Nama Candi Borobudur berasal dari dua kata yaitu bara dan budur. Dalam istilahnya, bara memiliki arti kompleks biara dan kata budur yang mempunyai arti atas. Jika digabungkan menjadi kata barabudur yang dibaca borobudur yang berarti kompleks biara di atas.

Candi Borobudur terletak tepat di atas sebuah bukit sebagai komplek biara yang sungguh megahnya, sesuai namanya yang berarti kompleks biara di atas.Tidak ada yang tahu pasti mengenai siapa yang membangun Candi Borobudur. Tidak ada bukti tertulis maupun bukti-bukti lainnya yang mendukung dan menjelaskan sejarah pasti tentang Candi Buddha terbesar ini. Setelah penemuannya, para peneliti hanya memperkirakan bahwa Candi Borobudur itu dibangun sekitar tahun 750-800 an Masehi.

Perkiraan waktu pembangunan ini pun didasarkan pada perbandingan antara jenis aksara yang telah ditemukan tertulis di kaki tertutup Karmawibhangga Candi Borobudur dengan jenis aksara umumnya yang digunakan pada prasasti kerajaan abad ke-8 dan ke-9 Masehi. Atas dasar ini kemudian memperkirakan bahwa Candi Borobudur dibangun pada masa kerajaan dinasti Syailendra di Jawa Tengah yang bertepatan antara kurun waktu 760 sampai dengan 830 Masehi.

Memilih lokasi di atas perbukitan tinggi dan arsitektur yang rumit, Candi Borobudur melalui proses pembangunan dengan memakan waktu dari 75 sampai dengan 100 tahun lebih lamanya. Candi Borobudur pun diperkirakan baru benar-benar rampung 100 persen pada masa pemerintahan Raja Samaratungga pada tahun 825an.

Pendiri Candi Borobudur

Lalu siapakah yang membangun Candi Borobudur? Menurut beberapa sejarawan dan berdasarkan Catatan sejarah tidak ada yang mampu memberikan bukti dan perkiraan siapa pasti yang pendiri awal Candi Borobudur. Catatan sejarah hanya menyebutkan bahwa Candi Borobudur dibangun pada masa kejayaan dinasti Syailendra pada masa itu.

Ada pendapat juga bahwa candi Borobudur ini dibangun oleh seseorang bernama Samaratungga, merupakan seorang raja kerajaan Mataram Kuni yang juga keturunan dari Wangsa Syailendra pada abad ke-8 M. Keberadaan candi ini pertama kali diketahui oleh Thomas Stanford Rafles sekitar tahun 1814.

Meski dikenal sebagai Candi Budha, namun sebenarnya sempat ada ketidakpastian mengenai Candi Borobudur sebenarnya peninggalan agama apa, apakah peninggalan agama Buddha ataukah Hindu karena kedua agama itu sangat kental pada waktu itu.

Dalam sejarah, diketahui bahwa masyarakat pada masa dinasti Syailendra adalah penganut agama Buddha yang beraliran Mahayana yang taat. Pada temuan selanjutnya yang didasarkan prasasti Sojomerto menunjukkan bahwa awalnya mereka mungkin beragama Hindhu Siwa. Nahh disitu letak ketidak pastiannya.

Di Jawa banyak sekali terjadi pembangunan berbagai candi Hindu di dataran Kedu. Beberapa contoh misalnya, seperti Candi suci Shiwalingga yang lokasi nya pun berdekatan atau berada di sekitar kawasan Candi Borobudur. Setelah melalui beberapa penelitian Candi Borobudur disepakati menjadi candi peninggalan kerajaan Buddha.

Candi Borobudur berada sekitar 100 km dari kota Semarang, jarak 86 km dari Surakarta dan berjarak 40 km dari DI. Yogyakarta.

Tepatnya Terletak sekitar 40 kilometer (25 mi) barat laut dari Kota Yogyakarta Borobudur terletak di atas bukit pada dataran yang dikeliling dua pasang gunung kembar; Gunung Sundoro-Sumbing di sebelah barat laut dan Merbabu-Merapi di sebelah timur laut, di sebelah utaranya terdapat bukit Tidar, lebih dekat di sebelah selatan terdapat jajaran perbukitan Menoreh, serta candi ini terletak dekat pertemuan dua sungai yaitu Sungai Progo dan Sungai Elo di sebelah timur. Menurut legenda Jawa, daerah yang dikenal sebagai dataran Kedu adalah tempat yang dianggap suci dalam kepercayaan Jawa dan disanjung sebagai ‘Taman pulau Jawa’ karena keindahan alam dan kesuburan tanahnya. (BBR)

show more

Share/Embed