#tembangjawa #kidung #walisongo

Kidung Bhumi Segandu merupakan pepeling hidup masyarakat Cirebon-Dermayon dengan memakai varian tafsir makna lahiriah, berisi tentang falsafah hidup, dawuh Kanjeng Sunan Gunung Jati.
Konsep ajaran kidung bumi segandu bisa dipadukan dengan membaca surat Al-fatihah sebagai awalan melantunkannya.
Kidung bhumi segandu kini diadopsi oleh para seniman sebagai produk budaya. Kidung kemudian diejawantahkan oleh para sinden dalam pertunjukan wayang, selametan kelahiran, khitanan, dan pernikahan yang dilantunkan dengan gitar dan seruling.
--------------------------------------------------------------------------------------------
Kidung Syahadat Sejati Nagari Caruban

Duuhh....
Liwang liwung randu kurung,gunung sembung
Gunung jati,gunung amparan
Kang sejatine sejajare lawang sanga kang jageni

Duuhh....
Tameng ana pasangan damar
Kangge ning linggih korsi gading gilang kencana
Sangu syahadat iman tekene syahadat sejati
Anjembaraken byar.
Byar Suminar cahyaning damar ang dadi apa padang ing Caruban Nagari
Cukup aub ora ana apa apa
Yahuu... ora ana apa apa ( damar yahuu...damar yahuu...)

Duuhh....duuhhh....
Aduh gusti nuhun nuhun mugiya pasangan damar angsal siraman banyu suci
Suci ing banyu saking ghaibe pangeran
Mugi dipun parengi barokah selamet lahir batin
Dunia wal akhirat Amin ya robal alamin
--------------------------------------------------------------------------------------------
Terjemah bahasa Indonesia

Belantara Gunung Sembung, Gunung Amparan Jati, yang sejati sejajar pintu sembilan simbol para wali, sebagai cahaya penerang yang menduduki singgasana kursi gading gilang kencana.
Bekalnya syahadat iman, datangnya syahadat sejati, yang menyebar sebagai cahaya penerang di Caruban Nagari, bersatunya rakyat dan pemimpin, dicukupkan tidak kurang apa.
Ya Allah semoga pancaran cahaya menjadi penyiram air suci dari ghaibnya Tuhan, dan juga semoga mendapat barokah, selamat lahir batin dunia sampai akhirat amin ya robal alamin.

Subscribe:    / @happyjavanese7675