Drama putri tujuh melayu riau ( asal mula kota Dumai) tugas BMR
Kelompok Terbaik Kelompok Terbaik
42 subscribers
6,688 views
406

 Published On Dec 1, 2022

Assalamualaikum wr wabarakatuh,
Marilah kita ucapkan kepada Tuhan yang maha esa karena berkat dan rahmatnya kita dalam keadaan sehat wal afiat

Terima kasih kepada ibu Romika Rahayu, M.Pd sebagai Dosen Budaya Melayu Riau serta teman-teman yang telah memberikan gagasan dan ide dalam pembuatan film legenda putri tujuh dan asal mula kota Dumai.
Tak Lupa Pula Kami Ucapkan terima kasih kepada (TAM PHOTOGRAPHI)


Kami Menyadari dalam film ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempumaan film ini sangat kami harapkan.

Rekan kelompok
1. Krisnu Mega Ayu Lestari
2. Fiola Anggraini
3. Vivi Rahmadani
4. Putri Dwi Khairani
5. Weni Rianti
6. Fenny Aruma Ningsih
7. Farra Fahriza
8. Ingga Liamsi
9. Asih
10. Sepriyadi
11. Sandi Alfadian

Pemeran tambahan
1. Riski
2. Wella
3. Yuridis

KELOMPOK 2 A1 PRODI Akuntansi semester 1 Universitas Pasir Pengaraian

Legenda Putri tujuh dan asal mula kota Dumai

Dahulu kala, terdapat sebuah kerajaan yang bernama Kerajaan Seri Bunga Tanjung. Kerajaan tersebut dipimpin seorang ratu cantik bernama Ratu Cik Sima. Ratu Cik Sima adalah seorang ratu yang bijaksana, adil, berbudi luhur, serta memegang teguh adat istiadat kerajaan. Karena itulah, Ratu Cik Sima dikenal sebagai ratu yang sangat tegas dan disegani orang-orang seantero negeri. Ratu memiliki tujuh orang puteri yang berparas cantik jelita. Para putri memiliki kelebihan masing-masing. Mereka anggun, penyayang satu sama lain, dan sangat dicintai oleh rakyatnya. Para putri tersebut adalah Putri Mayang Kemuning, Putri Mayang Melati, Putri Mayang Mawar, Putri Mayang Anggrek, Putri Mayang Kamboja, Putri Mayang Lili, dan Putri Mayang Sari. Di antara ketujuh putrinya, Putri Mayang Sari adalah putri yang paling cantik. Kecantikan Putri Mayang Sari telah terkenal seantero negeri, bahkan penduduk kerajaan tersebut menyebutnya dengan panggilan Mayang Mengurai.
Suatu pagi nan cerah, ketujuh putri berkeinginan untuk pergi ke sebuah danau yang bernama Lubuk Sarang Umai. Untuk memenuhi keinginannya, ketujuh putri bergegas bertemu Ratu Cik Sima untuk memohon izin pergi.

Suatu hari, Putri Mayang Sari sedang berada di hutan sambil membawa apel yang ditemukan kakaknya. Saat ia hendak mencari pemerah kuku, tetapi apel yang ia pegang terjatuh dan ia di bantu oleh pangeran Empang Kuala.

Beberapa hari kemudian pangeran meminta kepada ibunya ratu melani untuk melamar outri mayang sari ratu melani pun bergegas pergi ke kerajaan seri bunga tanjung dengan membaya tepak sirih dari pangeran empang kuala


Sementara itu, Ratu Cik Sima yang mendengar tabuhan genderang perang dari Pangeran Empang Kuala, lantas memikirkan siasat untuk melindungi ketujuh putrinya. Sang ratu membawa ketujuh putrinya ke sebuah tempat persembunyian yang hanya diketahui oleh Ratu Cik Sima dan panglima kerajaan.

Setelah beberapa lama, pasukan Kerajaan Seri Bunga Tanjung semakin terdesak. Akhirnya, Kerajaan Seri Bunga Tanjung pun semakin tak berdaya.

Lalu Ratu Cik Sima meminta pengawalnya untuk meminta bantuan jin yang sedang bertapa di Bukit Hulu Sungai Umai. Segera berangkatlah pengawal tersebut.

Setelah itu, pergilah pengawal tersebut kepada sang Ratu. Dan menyampaikan bahwa Jin tersebut mau membantu.

Berbekal bantuan dari Jin, pasukan Kerajaan Seri Bunga Tanjung pun kembali melawan pasukan Empang Kuala. Lalu, secara tiba-tiba, pasukan Empang Kuala tertimpa buah bakau yang menusuk ke badan, dalam jumlah yang sangat banyak berkat bantuan dari Jin. Karena itulah, pasukan Empang Kuala dapat dilumpuhkan.

Sejak peristiwa itu, masyarakat Dumai
meyakini bahwa nama kota Dumai
berasal dari kata "D'Umai", yang selalu diucapkan Pangeran Empang Kuala
ketika melihat kecantikan Putri Mayang Sari, atau Mayang Mengurai.

show more

Share/Embed