Parameter Lalu Lintas pada MDP 2024 Part #3 Analisis Beban Sumbu VDF dan CESA
Aji Suraji Aji Suraji
441 subscribers
58 views
2

 Published On Oct 2, 2024

Parameter Lalu Lintas pada MDP 2024 Part #3 Analisis Beban Sumbu (VDF dan CESA)
#MDP2024
#strukturperkerasan
#bebansumbu


Analisis Lalu Lintas
Parameter yang penting dalam analisis struktur perkerasan adalah data lalu lintas yang diperlukan untuk menghitung beban lalu lintas rencana yang dipikul oleh perkerasan selama umur rencana.
Beban dihitung dari volume lalu lintas pada tahun survei yang selanjutnya diproyeksikan ke depan sepanjang umur rencana. Proyeksi harus memperhatikan kapasitas jalan
Volume tahun pertama adalah volume lalu lintas sepanjang tahun pertama setelah perkerasan diperkirakan selesai dibangun atau direhabilitasi.

Elemen utama beban lalu lintas
a. Volume lalu lintas untuk setiap kelas kendaraan.
b. Beban gandar kendaraan niaga dinyatakan dalam beban ekuivalen sumbu standar (ESAL).

Analisis volume lalu lintas didasarkan pada survei
a. Survei lalu lintas, dengan durasi minimal 7 x 24 jam Metode survei dg CCTV lebih efektif
(Durasi kurang dari 7 x 24 jam dapat dilakukan untuk jalan dengan lalu lintas rendah)
Survei dapat dilakukan secara manual mengacu pada Pedoman Survei Pencacahan Lalu Lintas (Pd T-19-2004-B) atau mengacu pada pedoman yang terbaru atau survei menggunakan peralatan dengan pendekatan yang sama.
b. Hasil-hasil survei lalu lintas sebelumnya.
c. Nilai perkiraan dari Subbab 4.9 untuk jalan dengan lalu lintas rendah.



Catatan penting tentang data lalu lintas
Akurasi data lalu lintas penting untuk menghasilkan desain perkerasan yang efektif.
Data harus meliputi semua jenis kendaraan komersial. Apabila diketahui atau diduga terdapat kesalahan data, harus dilakukan penghitungan lalu lintas khusus sebelum perencanaan akhir dilakukan. Golongan 5B ke atas
Sistem klasifikasi kendaraan ditunjukkan pada Tabel 4.4. sd Gol 7C4 (7 sumbu)
Beban gandar kendaraan penumpang dan kendaraan ringan sampai sedang memiliki beban gandar yang cukup kecil sehingga tidak berpotensi menimbulkan kerusakan struktural pada perkerasan.

Faktor Pertumbuhan Lalu Lintas
Faktor pertumbuhan lalu lintas harus berdasarkan data-data pertumbuhan series (historical growth data) atau formulasi korelasi dengan faktor pertumbuhan lain yang berlaku.
Jika tidak tersedia dapat menggunakan Tabel 4.1.

Pertumbuhan lalu lintas selama umur rencana dihitung dengan faktor pertumbuhan kumulatif (Cumulative Growth Factor):

Pertumbuhan lalu lintas harus mempertimbangkan kapasitas jalan selama umur rencana.
Apabila sudah mencapai kapasitas (atau RVK = 0.8) maka pertumbuhan lalu lintas harus dianggap nol, artinya sudah tidak mengalami pertumbuhan lagi.
Lalu lintas jam puncak pada jalan yang sudah mencapai batas kapasitas masih memungkinkan terjadi perpanjangan durasi puncak.



Lalu Lintas pada Lajur Rencana
Lajur rencana adalah salah satu lajur lalu lintas dari suatu ruas jalan yang menampung lalu lintas kendaraan niaga (truk dan bus) paling besar.
Beban lalu lintas pada lajur rencana dinyatakan dalam kumulatif beban gandar standar (ESA) dengan memperhitungkan faktor distribusi arah (DD) dan faktor distribusi lajur (DL).

Faktor distribusi lajur digunakan untuk menyesuaikan beban kumulatif (CESAL) pada jalan dengan dua lajur atau lebih dalam satu arah.
Pada jalan yang demikian, walaupun sebagian besar kendaraan niaga mungkin akan menggunakan lajur luar, sebagian lainnya akan menggunakan lajur-lajur dalam.
Faktor distribusi lajur harus berdasarkan data-data hasil survai lalu lintas setempat atau jika tidak tersedia dapat menggunakan Tabel 4.2.

Faktor Ekuivalen Beban (Vehicle Damage Factor)  Kontribusi kerusakan  CESA (lentur)
Sebaran Kelompok Sumbu Kendaraan Niaga  JSKN (kaku)
Beban Sumbu Standar Kumulatif  CESA; JSKN
Perkiraan Lalu Lintas untuk Jalan Lalu Lintas Rendah  Jalan: desa, kecil, lokal

Dalam desain perkerasan, beban lalu lintas dikonversi ke beban standar (ESA) dengan menggunakan faktor ekuivalen beban (vehicle damage factor).
Faktor Ekuivalen Beban atau Vehicle Damage Factor (VDF) dari sebuah kendaraan tertentu adalah jumlah nilai beban ESA dari seluruh kelompok sumbu kendaraan tersebut.
Analisis struktur perkerasan dilakukan berdasarkan jumlah kumulatif beban ESA pada lajur rencana sepanjang umur rencana yang diperoleh dari nilai VDF tersebut.

Beban lalu lintas desain perkerasan kaku didasarkan pada distribusi kelompok sumbukendaraan niaga (Jumlah Total Sumbu Kendaraan Niaga, JSKN) dan bukan pada nilai ESA.

STRT : Sumbu tunggal roda tunggal
STRG : Sumbu tunggal roda ganda
STdRT : Sumbu tandem roda tunggal
STdRG : Sumbu tandem roda ganda
STrRG : Sumbu tridem roda ganda
SQdRG : Sumbu quad roda ganda

Beban sumbu standar kumulatif atau Cumulative Standard Axle Load (CESAL) merupakan jumlah kumulatif beban sumbu lalu lintas desain pada lajur desain selama umur rencana,
Fungsi dari:
Lintas harian rata (LHR)
Faktor ekuivalen beban (VDF)
Faktor distribusi arah (DD)
Faktor distribusi lajur (DL)
Kumulatif beban sumbu standar ekuivalen (CESAL)
Faktor pengali pertumbuhan lalu lintas (R)

show more

Share/Embed