Memahami Cara Menendang Bola seperti CR7 [Belajar Knuckle Shot]
Jnr Soccer Jnr Soccer
115K subscribers
84,007 views
1.2K

 Published On Feb 12, 2021

yuk belajar tendangan tersulit ini mengeksekusi tendangan bebas. Dalam beberapa kesempatan, tendangan mereka akan meluncur keras dengan arah bola yang tak mudah diterka oleh kiper karena titik jatuh bola saat mendekati gawang akan berubah. Bola berbelok dari arah awal meluncur. Teknik ini disebut knuckle shot.

Banana shoot atau tendangan pisang atau tendangan melengkung merupakan teknik yang cukup lazim atau fasih dilakukan oleh para pemain top. Tapi knuckle shoot tidak. Laju bola pada tendangan seperti ini jika dilihat lebih detail memang seolah hanya ada di dunia khayalan. Apalagi tembakan seperti ini cukup sering digunakan dalam cerita-cerita komik Jepang seperti Shoot! atau Captain Tsubasa.

Jika tendangan pisang "hanya" melengkung dari arah awal, knuckle shot tidak terlalu melengkung bahkan bola cenderung lurus. Akan tetapi bola seperti bergerak ke kanan dan ke kiri dengan cepat seolah hendak menentukan ke arah mana ia akan jatuh. Selain itu, bola pun cenderung melayang, tidak berputar.

Para ahli memberi nama tendangan ini dengan knuckle shot karena terjadi efek knuckle (bola bergoyang di udara) ketika bola meluncur. Terdapat dua fenomena pada efek knuckle, yaitu fenomena di bidang vertikal dan fenomena di bidang horizontal.

Fenomena yang terjadi pada bidang vertikal adalah bola yang terjatuh lebih cepat dari seharusnya. Bola yang sedang meluncur kencang tiba-tiba jatuh beberapa sentimeter seolah-olah ada yang mendorongnya dari atas.

Sementara itu, fenomena di bidang horizontal adalah bola yang bergetar ke kanan dan ke kiri di udara. Hal inilah yang kemudian menyebabkan bola terlihat berbelok lebih dari sekali di udara.

Saat meluncur di udara, bola akan menerima gaya gravitasi bumi yang menyebabkan bola bergerak parabola. Namun, tekanan udara juga sedikit memberi gaya angkat ke atas sehingga bola tidak langsung terjatuh.

Knuckle shot membuat bola berputar sangat pelan. Ini menyebabkan gaya angkat bola, pada posisi bola tertentu, berkurang drastis dari sebelumnya. Dengan begitu, gaya gravitasi menjadi jauh lebih kuat ketimbang gaya angkat bola. Hal inilah yang kemudian menyebabkan bola tiba-tiba terjatuh sedikit, dan kemudian melayang kembali membentuk lintasan parabola yang baru.

show more

Share/Embed