Tutorial Busana Anak - Sabukwala
Kraton Jogja Kraton Jogja
189K subscribers
10,028 views
359

 Published On Oct 3, 2021

Dalam tradisi berbusana di lingkungan Keraton Yogyakarta, terdapat pakaian adat yang diperuntukan khusus bagi anak-anak, yaitu Kencongan dan Sabukwala. Kencongan digunakan oleh anak laki-laki, sedangkan Sabukwala digunakan oleh anak perempuan. Kedua busana ini tidak hanya digunakan oleh Putra Dalem (putra/putri Sultan) atau Wayah Dalem (cucu Sultan), tetapi juga oleh anak-anak Abdi Dalem yang ikut sowan-marak ke keraton. Busana Kencongan dan Sabukwala terbilang sederhana dan praktis untuk dikenakan. Hal ini bertujuan agar anak tetap leluasa untuk bergerak, bermain, dan beraktivitas.

Busana Sabukwala hanya dikenakan oleh anak perempuan sampai mengalami menstruasi. Busana sabukwala terdiri dari: jarik/kain, lonthong, dan kebaya bikak. Cara pemakaiannya, pertama-tama menggunakan jarik/kain yang dililitkan menutup dada sampai mata kaki. Untuk mengencangkan lilitan kain, ikat dengan tali. Selanjutnya, menggunakan lonthong hitam yang dililitkan melingkar. Sisa kain di sebelah kiri diambil, kemudian dilipat-lipat dan diarahkan ke bagian depan. Lipatan kain ini lalu dililitkan melingkari pinggang dan diselipkan di pangkal lilitan. Bagian terakhir adalah menggunakan kebaya bikak berwarna hitam.

Pelestarian dan sosialisasi perlu dilakukan guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan keragaman budaya, salah satunya adalah pakaian adat bagi anak-anak. Pakaian Sabukwala dapat menjadi langkah awal untuk menumbuhkan kecintaan dan kebangaan anak-anak pada kebudayaan Jawa. Pelestarian ini bukan saja menjadi tanggung jawab Keraton Yogyakarta, tetapi juga menjadi tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat khususnya di Yogyakarta.

show more

Share/Embed