Deklamasi Puisi "Karawang-Bekasi" (Karya : Chairil Anwar) | Ujian Praktik Bahasa Indonesia
Pratiwi Kurnia Putri Pratiwi Kurnia Putri
197 subscribers
22,208 views
625

 Published On Mar 23, 2022

Nama : Pratiwi Kurnia Putri
Kelas : XII IPS 2
Sekolah : SMA Negeri 1 Ujung Padang
Guru Pembimbing : Budi Wisaksono, M.Pd.


•MAKNA PUISI KARAWANG-BEKASI•
Puisi ini bercerita tentang pahlawan yang gugur, yang kini terbaring di pemakaman Karawang – Bekasi, mereka tidak bisa berperang untuk merebut kemerdekaan lagi. Kini mereka telah gugur. Namun, mereka berharap jiwa perjuangan mereka akan tetap dilanjutkan.

Dikeheningan malam mereka berharap para pemuda akan merenung dan memaknai perjuangan mereka, mereka yang mati di usia muda, dan kini hanyalah tinggal tulang diliputi debu. Namun, mereka layak untuk dikenang.

Mereka sudah melakukan apa yang bisa dilakukan. Tapi perjuangan belum selesai, belum apa-apa. Mereka telah mengorbankan jiwa mereka untuk memperoleh kemerdekaan. Tapi kerja belum selesai, belum bisa memberi arti untuk 4 – 5 ribu nyawa yang telah gugur di medan juang.

Mereka kini hanya tinggal tulang. Tapi, mereka adalah milik kita. Kitalah yang kini harus memberi arti/ nilai untuk perjuangan yang telah mereka lakukan. Akan tetapi, jika kita tidak bisa memaknai perjuangan mereka, tidak bisa meneruskan perjuangan mereka, maka pengorbanan mereka akan sia-sia.

Mereka kini hanya bisa berharap, dikeheningan malam, para pemuda akan merenungkan arti perjuangan mereka, tetap mengenang jasa mereka, dan melanjutkan perjuangan mereka. Menjaga para pemimpin bangsa, menjaga Bung karno, Bung Hatta, dan Bung Syahrir.

Walaupun kini mereka telah tiada, mereka akan tetap memberikan semangat perjuangan yang tidak akan pernah padam. “Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian,” inilah semangat perjuangan yang akan terus berkobar untuk memperoleh dan mempertahankan kemerdekaan. Kenanglah mereka, mereka yang telah gugur, yang kini terbaring antara Karawang – Bekasi.

show more

Share/Embed