SADRI SANGSI SRI POHACI

Dalam kebudayaan Sunda, terdapat tokoh mitologi beranama Nyi Pohaci Sanghyang Asri Dangdayang Tresnawati, atau lebih sering disebut Nyi Pohaci.

Ia merupakan representasi perempuan sebagai sosok sentral, yakni sang pemberi kehidupan. Tokoh ini sangat dihargai, dan diagungkan. Begitupun dengan perempuan Sunda zaman dahulu yang memang juga sangat dihargai dan berperan penting dalam beragam aktivitas dan tatanan kehidupan.

Namun, sebagai perempuan Sunda masa kini, kami sebagai Pohaci masa sekarang, tidak merasa dihargai. Misalnya ketika kami terjun ke dunia seni, kami direndahkan, tidak dipercaya, bahkan dicerca dan dijegal, hanya karena kami perempuan, dan perempuan dianggap lemah, tidak akan mampu, tidak patut menjadi sosok pemimpin, tidak pantas menjadi “sosok” di ranah publik.

Maka dari itu kami membuat karya Sadri Sangsi Sri Pohaci. Sadri berarti segunung, sangsi rasa ragu/gelisah. Sri Pohaci berarti perempuan.

——

Terimakasih kami haturkan kepada Perempuan Komponis dan Pekan Kebudayaan Nasional yang telah memfasilitasi kami dalam pembuatan dan resital karya ini 🙏🏻☺️

——
Pengkarya

Penulis lagu : Bunga Dessri Nur Ghaliyah
Rumpaka : Yunia Fasya Fauziyyah (Ceu Enay)
Penata gerak : Winda Ayu Ghaniyah

——-

Musisi

Bunga Dessri Nur Ghaliyah : Piul (Biola Sunda), Suling, Tarawangsa, Vokal
Winda : Kerincing
Meilany Novianti : Kacapi
May Julaeha : Kendang
Erna Rosita : Goong, Alok

——

Audio : Perempuan Komponis (Jack Arthur Simanjuntak)
Video : Perempuan Komponis
Mixing & Mastering Audio (dalam video ini) : Raden Bangun Nurraga

#perempuankomponis #pekankebudayaannasional #culturaldiplomacy #karyabaru