Pesan Kearifan Lokal Nusantara dari Danau Toba: Memahami Pemena Karo & Parmalim Batak
Anand Ashram Indonesia Anand Ashram Indonesia
51.8K subscribers
30,215 views
863

 Published On Oct 20, 2018

Pesan Kearifan Lokal Nusantara dari Danau Toba (P. Samosir): Memahami Pemena Karo & Parmalim Batak Oleh : Anand Krishna. Danau Toba dahulunya adalah gunung berapi atau volcano yang pernah meletus 3 kali. 700.000 tahun lalu letisan pertama; ke dua 400.000 tahun yang lalu, dan terakhir 74.000 tahun yang lalu. Letusan terakhir inilah yang sekarang menjadi Danau Toba.
Danau Toba pernah menjadi pusat peradaban. Gunung yang sekarang menjadi Danau Toba disebut Gunung Meru, gunung tertinggi di dunia.

Menurut Pamena karo dan Parmalim Batak mempercayai bahwa hidup ini merupakan suatu siklus.

(https://id.wikipedia.org/wiki/Swami_A...)

Danau Toba merupakan kaldera dari gunung tertinggi yang pernah ada d dunia, yakni Gunung Meru.

Dari sini lah awal mula peradaban manusia berkembang ke seluruh dunia. Ini bisa terlihat adanya kesamaan kepercayaan yang ada sampai saat ini.

Simbol warna dasar; putih, merah, dan hitam. 3 warna juga bisa diartikan 3 alam yang juga dipercayai oleh banyak keyakinan berbagai pelosok dunia. Kesamaan konsep keyakinan merambah ke berbagai pelosok bumi.

Guruji Anand Krishna melihat kedalaman salam yang digunakan oleh berbagai bangsa di dunia. Falsafah penghormatan yang dimanifestasikan dalam bentuk atap rumah serta pintu masuk rumah adat di pulau Samosir.


Yuk langsung simak saja videonya...

---

Bila Anda merasakan manfaat dari Video ini. Dukung agar tetap GRATIS dengan melakukan donasi ke

https://www.anandashram.or.id/donasi

---

TENTANG ANAND KRISHNA

Bangga dengan akar budayanya dari peradaban Sindhu, Indus, atau Hindia, Anand Krishna lahir di Indonesia, yang oleh Śukā Nādi (lontar/tulisan kuno oleh Resi Śukā) telah dinyatakankan sebagai Karma-Bhūminya (tempat ia berkarya).

Dr. Rajendra Prasad, Presiden India yang pertama, ketika melihat Krishna kecil menyatakan, “Anak ini bukan anak biasa”. Ucapan itu menjadi kenyataan. Tinggi menjulang bagaikan Gunung Meru yang legendaris, Anand Krishna tak bergeming seinci pun dari jalan hidup yang ditempuhnya, terlepas dari berbagai cobaan dan guncangan yang dihadapinya.

Selain Yayasan Anand Ashram (berafiliasi dengan PBB) sebagai organisasi induk, Anand Krishna juga telah menginspirasi beberapa lembaga sosial dan pendidikan lainnya.

Presiden ke-4 Indonesia, K.H. Abdurrahman Wahid, mengakui kontribusinya dan berkata, “Bila kita ingin mendapatkan kedamaian, maka kita harus mendengar apa yang dikatakan Anand Krishna”.

Hingga kini Anand Krishna telah memiliki warisan adiluhung hampir 170 judul buku yang sudah tersebar lebih dari 1.5 juta eksemplar dalam 20 tahun terakhir. Banyaknya orang dari berbagai latar kepercayaan yang menghadiri ceramah-ceramah dan sesi meditasinya adalah salah satu bukti nyata perwujudan visinya tentang “Satu Bumi, Satu Langit, Satu Kemanusiaan”.

Saat diperkenalkan di Konvensi Guru Sangamam, Pertemuan para Pemandu Spiritual di New Delhi - India, 12 April 2012

KUNJUNGI WEBSITE KAMI

http://www.anandkrishna.org
http://www.anandashram.or.id
http://www.ubudashram.org

show more

Share/Embed