gotong royong masyarakat banjar, bemandi mandi,persiapan acara pernikahan #1
nanang angien nanang angien
41.6K subscribers
232 views
11

 Published On Jun 25, 2024

gotong royong masyarakat banjar, bemandi mandi,persiapan acara pernikahan
tradisi suku banjar, bemandi mandi pengantin menjelang pernikahan.
Sesuai tradisi sesuai adat Banjar, sebelum pernikahan digelar akan digelar ritual Bamandi-mandi.
Upacara Bamandi-mandi ini disebut juga dengan Bapapai atau badudus.
Berdasarkan laman seputarpernikahan.co, Bappai dan Badudus bertujuan agar sang pengantin terhindar hal-hal negatif yang bisa mengganggu kelancaran pernikahan nanti.
Selain itu, ritual mandi ini juga sebagai simbol bahwa sang calon pengantin telah menuju masa dewasanya. prosesi Bapapai pada pernikahan adat banjarmasin ini, dimana sumber air diambil dari sungai.
Sejak dahulu masyarakat Banjar percaya jika ada naga yang ditinggal air sungai dimaksudkan supaya jangan kena pengaruh buruk dari naga tersebut.
Badudus adalah istilah mandi-mandi yang dipakai oleh keluarga kerajaan atau keturunan bangsawan atau yang ada hubungannya dengan keluarga candi (tutus candi).
Bapapai adalah istilah mandi-mandi yang dipakai oleh orang Banjar pada umumnya.
Kata “papai” dalam bahasa Indonesia berarti “percik”, dalam praktiknya bapapai seperti memercik-mercikkan air memakai mayang pinang kepada calon mempelai yang sedang dimandi-mandi.
Adapun perlengkapan Untuk Acara Bapapai, yakni:
1. Tempat air (gayung/ember)
2. Kembang (bunga-bunga harum)
3. Mayang pinang
4. Daun tulak yang dicampur air
5. Piduduk yang berisi beras, gula, kelapa ada juga yang memuat cingkaruk (kue dari kelapa), nasi kuning, dan nasi lamak.
Orang yang bertugas memandikan atau memapai biasanya perempuan lanjut usianya yang merupakan tetua/sesepuh dalam keluarga.

Tata-tata Cara Bapapai Menurut Adat Kawin
1. Calon pengantin pria diarak ke tempat calon pengantin wanita pada malam menjelang hari perkawinan
2. Pengantin didudukkan berdampingan di serambi rumah atau di bagian belakang rumah
3. Kemudian dimandikan dengan cara memercikkan air papaian oleh sesepuh wanita
4. Jumlah memandikan selalu ganjil ada 3, 5, atau 7 secara bergantian.
5. Setelah habis mandi, pengantin pria dan wanita disisiri,di pupur, diminyaki, dan sebagainya
6. Kemudian didudukkan berdampingan (batatai) dikelilingi oleh cermin dan lilin.
7. Selanjutnya, cermin dan lilin dikelilingkan kepada mempelai sebanyak 3 kali oleh wanita yang memandikan tadi.
8. Setelah selesai calon pengantin pria kembali ke rumahnya.
Transkrip

show more

Share/Embed