HISYAM, Mengulik Sejarah Goa Selomangleng
ARBANGGA KEDIRI ARBANGGA KEDIRI
336 subscribers
2,379 views
362

 Published On Oct 4, 2018

MENGULIK TEMPAT BERSEJARAH DI KOTA KEDIRI YAITU GOA SELOMANGLENG Goa Selomangleng adalah sebuah situs goa peninggalan jaman kerajaan Kadiri yang terletak di kaki gunung Klothok, sekitar 7 Km arah Barat Kota Kediri,
tepatnya di Desa Waung, Kecamatan Mojoroto, Kediri, Jawa Timur (GPS: -7.80723,111.97287)
Lokasinya hanya berjarak beberapa meter dengan Museum Airlangga Kediri dan Bukit Maskumambang yang terdapat makam Eyang Boncolono.
Selomangleng berasal dari kata Selo yang berarti batu dan Mangleng yang artinya menggantung.
Goa Selomangleng dipercaya menjadi tempat pertapaan Dewi Kilisuci, beliau adalah putri mahkota Raja Airlangga yang menolak menerima tahta kerajaan yang diwariskan kepadanya, dan lebih memilih menjauhkan diri dari kehidupan dunia dengan cara melakukan tapabrata di Gua Selomangleng.
Konstruksi Goa Selomangleng yang tidak terlalu menjorok seperti halnya goa di Jawa Timur memudahkan para pengunjung untuk menyusuri kedalamannya. Dalam keremangan cahaya matahari yang menerobos di sela-sela dinding batu, tampak relief halus yang menghiasi seluruh dinding goa. Gua ini terbentuk dari batu andesit hitam yang berukuran cukup besar, bebatuan dalam goa yang kedap air ini sudah menghitam, mungkin terpapar asap dupa dari masa ke masa, membuat relief-relief di dinding semakin samar.

Informasi tentang arca dan relief di Goa Selomangleng dari Dinas Purbakala maupun Pariwisata Kediri sangat minim sekali, tidak ada informasi lebih detail. Padahal dinding goa banyak terdapat pahatan berupa relief, akan tetapi belum diungkap secara rinci maknanya.
Salah satu relief yang paling menonjol adalah penampakan seorang perempuan cantik yang sedang bertapa. Perempuan itu digambarkan tengah bersila tepat di antara dua ruangan yang berada di kanan-kirinya, Mungkin perempuan cantik ini adalah penggambaran dari Sang Dewi Kilisuci.

Arca-arca pun banyak yang teronggok di halaman depan goa begitu saja tanpa di semen untuk keamanan patung itu sendiri, walaupun sudah tidak lengkap bentuknya tetap saja memiliki nilai sejarah yang tinggi dan tak ternilai. Lebih bagus lagi kalau diberi keterangan,(nama arca,ditemukan dimana, dan dari jaman apa? )
supaya kami para pengunjung dapat sekaligus belajar dan menambah pengetahuan tentang sejarah.
Ruangan dalam goa terdapat tiga bagian, Suasana dalam goa selomangleng walaupun berukuran kecil namun sinar matahari tidak bisa leluasa masuk, terutama di bagian ruangan sebelah kanan yakni ruangan persembahan, untuk meletakkan sesaji dan dupa, juga ruangan sebelah kiri yang terdapat pintu masuk berukuran kecil dan tinggi, sehingga jika kita ingin memasuki ruangan pertapaan ini sedikit memanjat karena letaknya yang lebih tinggi dari ruangan-ruangan goa yang lain.
Aroma harum bunga dan dupa menyambut anda yang berkunjung ke Goa Selomangleng, karena di goa ini pada saat-saat tertentu masih digunakan sebagai tempat hening oleh penganut kearifan lokal yang sangat menjunjung tinggi peninggalan para leluhur yang dianggap suci dan memiliki nilai sejarah yang tak ternilai, oleh karenanya mereka memperlakukan situs tersebut dengan penuh rasa hormat, menjunjung tinggi peninggalan leluhur sebagai wujud bakti dan penghormatan, karena tanpa para Leluhur tidak akan ada kelanjutan generasi kita yang sekarang.
Namun sayang, banyak sekali yang terlanjur menstigma negatif tanpa ingin mengetahui lebih mendalam lagi, dianggap bunga dan dupa adalah persembahan kepada makhluk gaib (setan,bekasakan dll)
#kihajar2018vlog #kihajarjenjangpropinsi #kihajarsdjawatimur #kuiskihajar2018
#wisatakediri #jawatimur

show more

Share/Embed